Buku
bermula dari suatu gagasan, pemikiran, pesan, pengalaman, ilmu, bahkan khayalan
seseorang yang ingin disampaikan kepada orang lain. Misalnya, suatu cerita
detektif atau cerita petualangan yang menegangkan atau mengasyikkan rekaan
seorang pengarang, atau gagasan mengenai penyelenggaraan masyarakat dan negara,
politik, kisah perjalanan, cerita keberhasilan, petunjuk cara melakukan
sesuatu, ilmu pengetahuan dan teknologi, atau kisah kehidupan seseorang, dapat
dijadikan bahan tulisan dalam buku. Buku dapat memberi informasi. Buku-buku
petunjuk kesehatan populer, buku mengenai pendidikan keluarga, ensiklopedia,
kamus, buku ajar, dan buku-buku ilmiah akademik atau pun populer, dapat
dijadikan rujukan bagi siapa pun yang memerlukannya. Buku-buku semacam ini dapat
membantu seseorang meningkatkan pengetahuan maupun keterampilannya, baik di
bidang profesi atau pekerjaannya maupun sebagai tambahan pengetahuan untuk
meningkatkan wawasan dan kualitas dirinya.
Buku
pun dapat meningkatkan keterampilan, mendorong kemajuan seseorang; baik
keterampilan berkarya maupun keterampilan bermasyarakat. Buku-buku tentang cara
melakukan suatu pekerjaan, kejuruan atau keahlian, maupun sekadar petunjuk
untuk hobi atau pengisi waktu senggang, dapat memberikan bekal kepada siapa pun
yang ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam suatu bidang.
"Buku-buku sukses" yang menceritakan keberhasilan seseorang, atau
buku petunjuk untuk mengembangkan, baik dalam berwiraswasta atau kemampuan
berperilaku dan bertindak untuk mencapai prestasi, merupakan suatu kelompok
atau jenis buku yang banyak diterbitkan. Nah, bila Anda memunyai pemikiran atau
gagasan, ilmu, keterampilan, petunjuk, pengalaman, ataupun khayalan yang ingin
disampaikan kepada orang lain, apa lagi bila semuanya itu bermanfaat, Anda
sudah mulai mengarah kepada terciptanya sebuah buku. Langkah selanjutnya adalah
menyusun bahan-bahan tersebut dalam sistematika yang baik, dalam bahasa dan
sajian yang mudah dan enak dibaca serta dipahami sesuai dengan pembaca
sasarannya.
Tahap Produksi
Bila
naskah telah tersusun lengkap, Anda sudah dapat mulai "memproduksi"
buku. Anda mulai dengan merancang bentuk dan ukuran buku, kemudian menyediakan
ilustrasi atau gambar untuk membuat buku lebih menarik, di samping menambah
pemahaman oleh pembaca. Setelah ada naskah, tersedia bahan ilustrasi, ada
gambaran mengenai bentuk dan penampilan buku, Anda lebih siap lagi untuk
melanjutkan proses produksi melahirkan buku. Bila naskah dianggap sudah
"siap cetak", langkah pertama produksi buku adalah menyalin naskah --
yang mungkin berupa tulisan tangan atau ketikan mesin ketik -- menjadi
halaman-halaman buku dengan huruf cetakan. Hal ini bisa dilakukan dengan mesin
ketik biasa, atau mesin ketik listrik, atau sekarang dengan komputer, baik
dengan pengolah kata biasa, atau lebih baik lagi dengan program "desktop
publishing" yang menyediakan jenis, bentuk, dan ukuran huruf beragam dan
indah. Pengetikan atau penyusunan huruf dilakukan sekaligus dengan mengatur
penempatan gambar atau ilustrasi di tempat-tempat yang tepat. Perlu ditentukan
juga huruf untuk judul-judul bab, keterangan gambar, tabel-tabel, grafik, bila
perlu. Semuanya disusun dalam halaman-halaman, sesuai dengan ukuran buku yang
Anda rencanakan. Untuk lebih "profesional", perlu dirancang sampul
buku, halaman judul buku, daftar isi, indeks, daftar pustaka, serta
bagian-bagian buku lain yang dapat Anda tiru dari buku penerbit profesional.
Kemudian
hasil penyusunan huruf, yang sudah lengkap dengan ilustrasi di tempat yang
tepat, Anda susun menurut urutan halaman buku. Sampul, yang biasanya dari
kertas lebih tebal dari isi buku, dapat diberi judul dan nama pengarang dengan
menggunakan huruf yang lebih besar, dapat juga diberi ilustrasi; satu warna
atau warna lengkap, tergantung pada kemampuan Anda sebagai perancang desain.
Tumpukan kertas halaman buku kemudian dijilid. Bila bukunya tipis, penjilidan
dapat menggunakan "stapler" atau dijahit benang. Bila bukunya tebal,
punggungnya dilem, kemudian dipasangi sampul. Jadilah buku Anda; hasil karya
Anda sendiri. Mulai dari mengarangnya, sampai memproduksinya. Akan tetapi, buku
yang jadi hanya satu. Jika Anda menginginkan beberapa buah untuk dibagikan
kepada teman-teman, sebelum dijilid, hasil penyusunan huruf dapat diperbanyak
dengan fotokopi. Jilidnya juga dibuat beberapa buah, apakah dengan tangan atau
difotokopi bila tidak berwarna. Selesai difotokopi, tiap buku dijilid; jadilah
beberapa buku Anda. Anda dapat membagikannya atau menjualnya kepada orang lain.
Bila Anda kemudian menjual buku-buku tersebut, apakah secara langsung kepada
pembaca, atau melalui toko buku atau penjual buku lain, lengkaplah kegiatan
Anda sebagai penerbit buku. Anda telah menjadi penerbit yang melakukan segala
prosesnya sendiri; dari mengarang, memproduksi, kemudian menjualnya. Selamat!
Bila
tidak mau terlalu repot mengurus produksi buku, dan Anda ingin jumlah buku
lebih banyak, sampai ribuan, setelah naskah tersusun dan bahan ilutrasi
tersedia, Anda dapat pergi ke sebuah percetakan. Anda dapat meminta mereka
untuk memerbanyak buku dengan mesin-mesin lebih canggih yang mereka punyai.
Setelah percetakan mencetak buku menurut jumlah pesanan Anda, Anda membayar
ongkos cetak, kemudian mengambil semua buku lalu menitipkannya kepada toko atau
penjual buku untuk dijual. Dengan demikian pun, Anda masih boleh disebut
penerbit.
Hubungi Penerbit
Akan
tetapi, bila Anda mau lebih "enak" dan tidak repot lagi memproduksi
dan menjual buku yang sudah jadi, atau Anda tidak punya biaya untuk membayar
ongkos cetak, setelah naskah yang Anda tulis diketik rapi, diberi sembir kiri
dan kanan, spasi jarang, dicetak pada kertas tidak timbal balik, lalu
menyediakan ilustrasi, Anda dapat menghubungi penerbit buku. Pilihlah penerbit
yang biasa menerbitkan jenis buku yang sesuai dengan naskah yang Anda susun.
Tawarkanlah naskah tersebut kepada penerbit. Bila dengan berbagai
pertimbangannya, penerbit bersedia menerbitkan naskah Anda menjadi buku,
biasanya akan dibuat perjanjian penerbitan; Anda menyerahkan naskah tersebut
kepada penerbit, yang akan memerbanyak/memproduksi buku serta menjualkannya
untuk Anda. Pada saat penyerahan naskah tersebut, Anda tidak usah mengeluarkan
biaya apa-apa. Bahkan mungkin, Anda mendapat uang. Penerbit akan menanggung
segala biaya produksi dan pemasaran buku tersebut, sedangkan Anda akan memeroleh
bagian dari hasil penjualan buku bila nanti sudah terbit dan terjual. Bagian
tersebut, persentase dari harga buku yang terjual, biasa disebut
"royalti".
Penerbit
akan melakukan kegiatan seperti yang Anda lakukan ketika menerbitkan sendiri;
namun lebih profesional, karena mereka memunyai bagian dan petugas-petugas
khusus untuk menangani setiap tahap dari penerbitan buku. Mereka pun akan lebih
memerhatikan segi bisnisnya, dibandingkan Anda yang lebih didorong oleh
idealisme. Pada umumnya, di penerbit ada beberapa bagian yang memunyai tugas
tertentu dalam proses penerbitan. Seperti pada perusahaan-perusahaan lain,
tentu saja ada direktur dan manajemen yang mengatur agar perusahaan berjalan
sehat dan mendapat keuntungan dari hasil usahanya. Dengan keuntungan dari satu
buku, dapat diterbitkan buku-buku lain.
Isi Perut Penerbit
Siapakah
penerbit? Seperti telah diuraikan di atas, secara sederhana dapat dikatakan
bahwa penerbit adalah badan yang memerbanyak naskah seorang pengarang atau
penulis dalam bentuk buku, kemudian menyebarkannya kepada masyarakat pembaca
yang memerlukannya. Ditinjau dari sudut komunikasi, penerbit menjadi perantara
antara sumber informasi (pengarang) dan penerima informasi (pembaca). Dalam
peran dan kegiatannya, penerbit memunyai banyak mitra selain penulis, misalnya
penerjemah, perancang buku, ilustrator, percetakan, penyalur/distributor buku,
toko buku, perpustakaan dan pustakawan, media massa, kalangan pendidikan, bank,
penanam modal, pemerintah, penerbit-penerbit lain, dan terutama masyarakat
pembaca serta pengguna buku. Dalam mengatur kegiatan pengalihan naskah menjadi
buku, penerbit menyediakan modalnya sendiri atau modal dari sumber lain.
Pada
awal kegiatannya, penerbit menerima, mencari, atau mengusahakan naskah yang
sudah jadi dari penulis atau pengarang, penerjemah, atau meminta seseorang
untuk menyusunnya. Penerbit kemudian memertimbangkan apakah naskah yang
diperolehnya patut diterbitkan; artinya, apakah banyak orang lain yang
memerlukannya, akan membeli dan membacanya bila sudah jadi buku. Untuk
melaksanakan pengadaan, pertimbangan, dan pengolahan naskah, biasanya di
penerbit ada bagian khusus; ada yang menamakannya "Bagian "Editorial,
"Dewan Penyunting", "Bagian Pernaskahan", atau nama lain.
Bila setelah dipertimbangkan, naskah diterima untuk diterbitkan, ada petugas
dari Bagian Editorial ini yang bertugas menyunting naskah, yaitu mempersiapkan
naskah, baik dari segi isi, bahasa, sistematika, dan cara penyajiannya, yang
biasa disebut "Penyunting Naskah".
Selain
Bagian Editorial, bagian penting lain dalam penerbit adalah Bagian Produksi,
yang merancang dan memproduksi buku bekerja sama dengan percetakan. Bagian
Produksi, bersama Penyunting Naskah dan perancang buku, memberi petunjuk
bentuk, ukuran, tata rupa, yang meliputi pemilihan jenis dan ukuran huruf,
penyediaan ilustrasi, penentuan tata letak, pemilihan bahan kertas, cara
penjilidan, serta masalah produksi yang lain. Bagian Produksi juga mengatur,
mengikuti, dan bekerja sama dengan percetakan dalam proses produksi buku. Ada
penerbit yang memunyai percetakan sendiri, ada juga yang mencetak pada
perusahaan percetakan di luar.
Bagian
penting ketiga dalam penerbit adalah Bagian Pemasaran, yang dapat mencakup
promosi dan penjualan. Ada juga penerbit yang memisahkan Bagian Penjualan dari
Bagian Pemasaran, dan memunyai Bagian Promosi tersendiri. Bagian ini menangani
usaha memperkenalkan buku kepada masyarakat, menyebarkan buku melalui penyalur/
distributor/grosir atau toko-toko buku, dan menangani penjualannya. Sebelum atau
menjelang terbitnya suatu buku, bagian promosi sudah mempersiapkan cara untuk
mengumumkan terbitnya buku, memperkenalkannya kepada masyarakat, baik secara
meluas maupun secara terarah. Berbagai usaha dilakukan, misalnya mengirimkan
sampul dan ringkasan isi buku sebelum buku terbit. Atau, bila buku sudah
terbit, membuat selebaran khusus mengenai buku tersebut, mengirimkan contoh
buku kepada orang atau lembaga yang ada kaitannya, memasang iklan dan memuat
tinjauan buku di media massa, mengirimkan surat penawaran khusus, mengirimkan
contoh buku ke perpustakaan-perpustakaan, dan sebagainya.
Sejalan dengan usaha promosi, buku
pun disebar ke pasar, ke toko-toko buku, penyalur buku. Mungkin juga buku
dijual bukan di toko buku; buku-buku khusus dijual di tempat khusus pula, yang
sesuai. Buku-buku berseri yang mahal, sering ditawarkan langsung dari pintu
rumah ke pintu rumah atau kantor oleh seorang wiraniaga.
Organisasi
penerbit dapat berlainan dari satu penerbit ke penerbit lain, namun
fungsi-fungsi pokoknya adalah pengadaan, pertimbangan, dan pengolahan naskah
hingga siap cetak, lalu produksi atau penggandaan buku, dan akhirnya pemasaran
dan penjualan buku yang telah jadi. Ketiga bagian utama penerbit dapat dipimpin
oleh seorang manajer; jadi ada Manajer Bagian Editorial, Manajer Bagian
Produksi, dan Manajer Bagian Pemasaran/Penjualan, di samping manajer-manajer
lain yang menangani urusan-urusan perusahaan sebagaimana pada perusahaan lain.
Seperti juga pada jenis perusahaan lain, kegiatan penerbit merupakan usaha terpadu;
antara bagian-bagian harus ada kerja sama yang erat. Bagian Editorial tidak
seenaknya mencari dan menentukan naskah yang akan diterbitkan; Bagian Produksi
tidak seenaknya menentukan bentuk atau penampilan buku; Bagian Pemasaran tidak
bisa sendiri mempromosikan dan menjual buku tanpa bantuan bagian-bagian lain.
Bagian Editorial memerlukan informasi dari Bagian Pemasaran mengenai buku-buku
yang diperlukan oleh masyarakat maupun tentang penjualan buku penerbit di
pasar, dan buku-buku penerbit lain yang sudah ada di pasar. Sebaliknya, Bagian
Pemasaran memerlukan petunjuk dan bantuan Bagian Editorial mengenai isi buku
yang akan atau baru terbit, pembaca sasaran maupun cara-cara promosi dan
penjualannya. Bagian Produksi perlu saran dan pendapat Bagian Editorial
mengenai bentuk, tata rupa, kualitas, harga buku, karena Bagian Editorial tahu
suatu buku untuk siapa dan bagaimana buku akan digunakan. Bagian Produksi pun
perlu masukan dari Bagian Pemasaran mengenai kesukaan dan kecenderungan pasar,
baik dalam hal harga maupun dalam penampilan buku.
Sekarang,
setelah mengetahui isi perut penerbit, lebih jelaslah judul karangan ini;
setiap orang dapat membuat buku. Akan tetapi, apakah Anda dapat menjadi
penerbit yang dapat menghasilkan buku yang diinginkan, dibutuhkan, dan kemudian
dibeli pembaca? Dan di samping mencapai idealismenya, juga memeroleh keuntungan
materi? Jawabannya tentu saja akan didapat setelah Anda mencoba menjalankan
profesi yang menantang, mengasyikkan, dan memberi kepuasan ini dengan kebulatan
tekad. Siapa tahu Anda bisa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar