Minggu, 01 Mei 2016

BUKU

Buku bermula dari suatu gagasan, pemikiran, pesan, pengalaman, ilmu, bahkan khayalan seseorang yang ingin disampaikan kepada orang lain. Misalnya, suatu cerita detektif atau cerita petualangan yang menegangkan atau mengasyikkan rekaan seorang pengarang, atau gagasan mengenai penyelenggaraan masyarakat dan negara, politik, kisah perjalanan, cerita keberhasilan, petunjuk cara melakukan sesuatu, ilmu pengetahuan dan teknologi, atau kisah kehidupan seseorang, dapat dijadikan bahan tulisan dalam buku. Buku dapat memberi informasi. Buku-buku petunjuk kesehatan populer, buku mengenai pendidikan keluarga, ensiklopedia, kamus, buku ajar, dan buku-buku ilmiah akademik atau pun populer, dapat dijadikan rujukan bagi siapa pun yang memerlukannya. Buku-buku semacam ini dapat membantu seseorang meningkatkan pengetahuan maupun keterampilannya, baik di bidang profesi atau pekerjaannya maupun sebagai tambahan pengetahuan untuk meningkatkan wawasan dan kualitas dirinya.
Buku pun dapat meningkatkan keterampilan, mendorong kemajuan seseorang; baik keterampilan berkarya maupun keterampilan bermasyarakat. Buku-buku tentang cara melakukan suatu pekerjaan, kejuruan atau keahlian, maupun sekadar petunjuk untuk hobi atau pengisi waktu senggang, dapat memberikan bekal kepada siapa pun yang ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam suatu bidang. "Buku-buku sukses" yang menceritakan keberhasilan seseorang, atau buku petunjuk untuk mengembangkan, baik dalam berwiraswasta atau kemampuan berperilaku dan bertindak untuk mencapai prestasi, merupakan suatu kelompok atau jenis buku yang banyak diterbitkan. Nah, bila Anda memunyai pemikiran atau gagasan, ilmu, keterampilan, petunjuk, pengalaman, ataupun khayalan yang ingin disampaikan kepada orang lain, apa lagi bila semuanya itu bermanfaat, Anda sudah mulai mengarah kepada terciptanya sebuah buku. Langkah selanjutnya adalah menyusun bahan-bahan tersebut dalam sistematika yang baik, dalam bahasa dan sajian yang mudah dan enak dibaca serta dipahami sesuai dengan pembaca sasarannya.
Tahap Produksi
Bila naskah telah tersusun lengkap, Anda sudah dapat mulai "memproduksi" buku. Anda mulai dengan merancang bentuk dan ukuran buku, kemudian menyediakan ilustrasi atau gambar untuk membuat buku lebih menarik, di samping menambah pemahaman oleh pembaca. Setelah ada naskah, tersedia bahan ilustrasi, ada gambaran mengenai bentuk dan penampilan buku, Anda lebih siap lagi untuk melanjutkan proses produksi melahirkan buku. Bila naskah dianggap sudah "siap cetak", langkah pertama produksi buku adalah menyalin naskah -- yang mungkin berupa tulisan tangan atau ketikan mesin ketik -- menjadi halaman-halaman buku dengan huruf cetakan. Hal ini bisa dilakukan dengan mesin ketik biasa, atau mesin ketik listrik, atau sekarang dengan komputer, baik dengan pengolah kata biasa, atau lebih baik lagi dengan program "desktop publishing" yang menyediakan jenis, bentuk, dan ukuran huruf beragam dan indah. Pengetikan atau penyusunan huruf dilakukan sekaligus dengan mengatur penempatan gambar atau ilustrasi di tempat-tempat yang tepat. Perlu ditentukan juga huruf untuk judul-judul bab, keterangan gambar, tabel-tabel, grafik, bila perlu. Semuanya disusun dalam halaman-halaman, sesuai dengan ukuran buku yang Anda rencanakan. Untuk lebih "profesional", perlu dirancang sampul buku, halaman judul buku, daftar isi, indeks, daftar pustaka, serta bagian-bagian buku lain yang dapat Anda tiru dari buku penerbit profesional.
Kemudian hasil penyusunan huruf, yang sudah lengkap dengan ilustrasi di tempat yang tepat, Anda susun menurut urutan halaman buku. Sampul, yang biasanya dari kertas lebih tebal dari isi buku, dapat diberi judul dan nama pengarang dengan menggunakan huruf yang lebih besar, dapat juga diberi ilustrasi; satu warna atau warna lengkap, tergantung pada kemampuan Anda sebagai perancang desain. Tumpukan kertas halaman buku kemudian dijilid. Bila bukunya tipis, penjilidan dapat menggunakan "stapler" atau dijahit benang. Bila bukunya tebal, punggungnya dilem, kemudian dipasangi sampul. Jadilah buku Anda; hasil karya Anda sendiri. Mulai dari mengarangnya, sampai memproduksinya. Akan tetapi, buku yang jadi hanya satu. Jika Anda menginginkan beberapa buah untuk dibagikan kepada teman-teman, sebelum dijilid, hasil penyusunan huruf dapat diperbanyak dengan fotokopi. Jilidnya juga dibuat beberapa buah, apakah dengan tangan atau difotokopi bila tidak berwarna. Selesai difotokopi, tiap buku dijilid; jadilah beberapa buku Anda. Anda dapat membagikannya atau menjualnya kepada orang lain. Bila Anda kemudian menjual buku-buku tersebut, apakah secara langsung kepada pembaca, atau melalui toko buku atau penjual buku lain, lengkaplah kegiatan Anda sebagai penerbit buku. Anda telah menjadi penerbit yang melakukan segala prosesnya sendiri; dari mengarang, memproduksi, kemudian menjualnya. Selamat!
Bila tidak mau terlalu repot mengurus produksi buku, dan Anda ingin jumlah buku lebih banyak, sampai ribuan, setelah naskah tersusun dan bahan ilutrasi tersedia, Anda dapat pergi ke sebuah percetakan. Anda dapat meminta mereka untuk memerbanyak buku dengan mesin-mesin lebih canggih yang mereka punyai. Setelah percetakan mencetak buku menurut jumlah pesanan Anda, Anda membayar ongkos cetak, kemudian mengambil semua buku lalu menitipkannya kepada toko atau penjual buku untuk dijual. Dengan demikian pun, Anda masih boleh disebut penerbit.

Hubungi Penerbit
Akan tetapi, bila Anda mau lebih "enak" dan tidak repot lagi memproduksi dan menjual buku yang sudah jadi, atau Anda tidak punya biaya untuk membayar ongkos cetak, setelah naskah yang Anda tulis diketik rapi, diberi sembir kiri dan kanan, spasi jarang, dicetak pada kertas tidak timbal balik, lalu menyediakan ilustrasi, Anda dapat menghubungi penerbit buku. Pilihlah penerbit yang biasa menerbitkan jenis buku yang sesuai dengan naskah yang Anda susun. Tawarkanlah naskah tersebut kepada penerbit. Bila dengan berbagai pertimbangannya, penerbit bersedia menerbitkan naskah Anda menjadi buku, biasanya akan dibuat perjanjian penerbitan; Anda menyerahkan naskah tersebut kepada penerbit, yang akan memerbanyak/memproduksi buku serta menjualkannya untuk Anda. Pada saat penyerahan naskah tersebut, Anda tidak usah mengeluarkan biaya apa-apa. Bahkan mungkin, Anda mendapat uang. Penerbit akan menanggung segala biaya produksi dan pemasaran buku tersebut, sedangkan Anda akan memeroleh bagian dari hasil penjualan buku bila nanti sudah terbit dan terjual. Bagian tersebut, persentase dari harga buku yang terjual, biasa disebut "royalti".
Penerbit akan melakukan kegiatan seperti yang Anda lakukan ketika menerbitkan sendiri; namun lebih profesional, karena mereka memunyai bagian dan petugas-petugas khusus untuk menangani setiap tahap dari penerbitan buku. Mereka pun akan lebih memerhatikan segi bisnisnya, dibandingkan Anda yang lebih didorong oleh idealisme. Pada umumnya, di penerbit ada beberapa bagian yang memunyai tugas tertentu dalam proses penerbitan. Seperti pada perusahaan-perusahaan lain, tentu saja ada direktur dan manajemen yang mengatur agar perusahaan berjalan sehat dan mendapat keuntungan dari hasil usahanya. Dengan keuntungan dari satu buku, dapat diterbitkan buku-buku lain.

Isi Perut Penerbit
Siapakah penerbit? Seperti telah diuraikan di atas, secara sederhana dapat dikatakan bahwa penerbit adalah badan yang memerbanyak naskah seorang pengarang atau penulis dalam bentuk buku, kemudian menyebarkannya kepada masyarakat pembaca yang memerlukannya. Ditinjau dari sudut komunikasi, penerbit menjadi perantara antara sumber informasi (pengarang) dan penerima informasi (pembaca). Dalam peran dan kegiatannya, penerbit memunyai banyak mitra selain penulis, misalnya penerjemah, perancang buku, ilustrator, percetakan, penyalur/distributor buku, toko buku, perpustakaan dan pustakawan, media massa, kalangan pendidikan, bank, penanam modal, pemerintah, penerbit-penerbit lain, dan terutama masyarakat pembaca serta pengguna buku. Dalam mengatur kegiatan pengalihan naskah menjadi buku, penerbit menyediakan modalnya sendiri atau modal dari sumber lain.
Pada awal kegiatannya, penerbit menerima, mencari, atau mengusahakan naskah yang sudah jadi dari penulis atau pengarang, penerjemah, atau meminta seseorang untuk menyusunnya. Penerbit kemudian memertimbangkan apakah naskah yang diperolehnya patut diterbitkan; artinya, apakah banyak orang lain yang memerlukannya, akan membeli dan membacanya bila sudah jadi buku. Untuk melaksanakan pengadaan, pertimbangan, dan pengolahan naskah, biasanya di penerbit ada bagian khusus; ada yang menamakannya "Bagian "Editorial, "Dewan Penyunting", "Bagian Pernaskahan", atau nama lain. Bila setelah dipertimbangkan, naskah diterima untuk diterbitkan, ada petugas dari Bagian Editorial ini yang bertugas menyunting naskah, yaitu mempersiapkan naskah, baik dari segi isi, bahasa, sistematika, dan cara penyajiannya, yang biasa disebut "Penyunting Naskah".
Selain Bagian Editorial, bagian penting lain dalam penerbit adalah Bagian Produksi, yang merancang dan memproduksi buku bekerja sama dengan percetakan. Bagian Produksi, bersama Penyunting Naskah dan perancang buku, memberi petunjuk bentuk, ukuran, tata rupa, yang meliputi pemilihan jenis dan ukuran huruf, penyediaan ilustrasi, penentuan tata letak, pemilihan bahan kertas, cara penjilidan, serta masalah produksi yang lain. Bagian Produksi juga mengatur, mengikuti, dan bekerja sama dengan percetakan dalam proses produksi buku. Ada penerbit yang memunyai percetakan sendiri, ada juga yang mencetak pada perusahaan percetakan di luar.
Bagian penting ketiga dalam penerbit adalah Bagian Pemasaran, yang dapat mencakup promosi dan penjualan. Ada juga penerbit yang memisahkan Bagian Penjualan dari Bagian Pemasaran, dan memunyai Bagian Promosi tersendiri. Bagian ini menangani usaha memperkenalkan buku kepada masyarakat, menyebarkan buku melalui penyalur/ distributor/grosir atau toko-toko buku, dan menangani penjualannya. Sebelum atau menjelang terbitnya suatu buku, bagian promosi sudah mempersiapkan cara untuk mengumumkan terbitnya buku, memperkenalkannya kepada masyarakat, baik secara meluas maupun secara terarah. Berbagai usaha dilakukan, misalnya mengirimkan sampul dan ringkasan isi buku sebelum buku terbit. Atau, bila buku sudah terbit, membuat selebaran khusus mengenai buku tersebut, mengirimkan contoh buku kepada orang atau lembaga yang ada kaitannya, memasang iklan dan memuat tinjauan buku di media massa, mengirimkan surat penawaran khusus, mengirimkan contoh buku ke perpustakaan-perpustakaan, dan sebagainya.
Sejalan dengan usaha promosi, buku pun disebar ke pasar, ke toko-toko buku, penyalur buku. Mungkin juga buku dijual bukan di toko buku; buku-buku khusus dijual di tempat khusus pula, yang sesuai. Buku-buku berseri yang mahal, sering ditawarkan langsung dari pintu rumah ke pintu rumah atau kantor oleh seorang wiraniaga.
Organisasi penerbit dapat berlainan dari satu penerbit ke penerbit lain, namun fungsi-fungsi pokoknya adalah pengadaan, pertimbangan, dan pengolahan naskah hingga siap cetak, lalu produksi atau penggandaan buku, dan akhirnya pemasaran dan penjualan buku yang telah jadi. Ketiga bagian utama penerbit dapat dipimpin oleh seorang manajer; jadi ada Manajer Bagian Editorial, Manajer Bagian Produksi, dan Manajer Bagian Pemasaran/Penjualan, di samping manajer-manajer lain yang menangani urusan-urusan perusahaan sebagaimana pada perusahaan lain. Seperti juga pada jenis perusahaan lain, kegiatan penerbit merupakan usaha terpadu; antara bagian-bagian harus ada kerja sama yang erat. Bagian Editorial tidak seenaknya mencari dan menentukan naskah yang akan diterbitkan; Bagian Produksi tidak seenaknya menentukan bentuk atau penampilan buku; Bagian Pemasaran tidak bisa sendiri mempromosikan dan menjual buku tanpa bantuan bagian-bagian lain. Bagian Editorial memerlukan informasi dari Bagian Pemasaran mengenai buku-buku yang diperlukan oleh masyarakat maupun tentang penjualan buku penerbit di pasar, dan buku-buku penerbit lain yang sudah ada di pasar. Sebaliknya, Bagian Pemasaran memerlukan petunjuk dan bantuan Bagian Editorial mengenai isi buku yang akan atau baru terbit, pembaca sasaran maupun cara-cara promosi dan penjualannya. Bagian Produksi perlu saran dan pendapat Bagian Editorial mengenai bentuk, tata rupa, kualitas, harga buku, karena Bagian Editorial tahu suatu buku untuk siapa dan bagaimana buku akan digunakan. Bagian Produksi pun perlu masukan dari Bagian Pemasaran mengenai kesukaan dan kecenderungan pasar, baik dalam hal harga maupun dalam penampilan buku.

Sekarang, setelah mengetahui isi perut penerbit, lebih jelaslah judul karangan ini; setiap orang dapat membuat buku. Akan tetapi, apakah Anda dapat menjadi penerbit yang dapat menghasilkan buku yang diinginkan, dibutuhkan, dan kemudian dibeli pembaca? Dan di samping mencapai idealismenya, juga memeroleh keuntungan materi? Jawabannya tentu saja akan didapat setelah Anda mencoba menjalankan profesi yang menantang, mengasyikkan, dan memberi kepuasan ini dengan kebulatan tekad. Siapa tahu Anda bisa! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar