Minggu, 01 Mei 2016

Perkembangan Audiobook

Menurut sejarah audiobook memang awalnya dirancang untuk tuna netra, tetapi kini audiobook telah berkembang menjadi teknologi yang dapat dimanfaatkan siapa saja. Audiobook adalah alternatif baru menikmati isi cerita. Anda dapat memutar ulang bagian cerita yang Anda suka. Efek suara dan musik pada audiobook sukses menambah serunya mendalami crita yang tengah Anda “baca”. Suasana cerita akan lebih terlihat nyata sehingga Anda pun akan turut mendramatisasi cerita.
Jenis Audiobook yang berkembang diantaranya yaitu unabridged audibook dan abridged audibook. Unabridged audiobook adalah audiobook dengan pembacaan kata per kata yang bersumber dari sebuah buku cetak. Adapun abridged audiobook adalah kata-kata yang tidak sesuai dengan buku cetaknya, tetapi tidak mengurangi makna kalimat. Biasanya produsen memilih abridged audiobook untuk penghematan biaya produksi.
Pada awal sejarah audiobook dibuat dengan cara merekam suara narator yang membaca teks buku cetak. Kini audibook dapat dibuat menggunakan software to speech. Software to speech merupakan perangkat lunak yang bisa mengucapkan kata-kata yang tertulis dalam teks. Audibook yang sudah siap biasanya didistribusikan dalam bentuk CD, CVC, kaset atau format digital lainnya misal seperti .Mp3, .wma,.atau .Aa.

Budaya membaca Vs Audiobook

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaHFynKUOSIcUbNb9afl1PFWOJB8F23G4b-mLHxJQtdwGY_LHFXvdmot836lPMaRwF9YdMKe8ACnGEI5tDyy4XmTaj12wCHkfNyTnSg-F8m3wlyx7TaWlWZtorGCLPNFb0_jMIu4hbOXkV/s200/audiobook2.jpg

Benarkah masyarakat saat ini sudah semakin berkurang budaya membaca? Kalau benar apa penyebab dari semua ini? Apakah karena factor mobilitas manusia yang tingi? Atau hanya masalah kebiasaan saja. Walaupun belu ada penelitian yang mendalam tentang budaya baca sepertinya budaya membaca bakal bersaing dengan budaya “nguping” atau budaya mendengar. Akankah budaya nguping akan mengalahkan budaya membaca? Banyaknya masyarakat yang mulai beralih ke Audiobook apakah ini pertanda budaya nguping jadi keniscayaan abad yang akan datang? Semua pertanyaan itu memang belum punya jawaban pasti. Tapi tanda-tanda itu sudah ada. Tulisan ini tidak mempersoalkan makin banyak atau sedikit dua budaya itu tapi hanya menginformasikan ada pekerjaan baru bagi seorang Voice Over Talent,bahwa suaranya mulai dilirik oleh para pencetak buku . Lalu kenapa dan siapa yang menyukai Audiobook itu sebenarnya?.
Dari berbagai sumber Audiobook artinya adalah buku bersuara itu pengertian sederhananya . Sebenarnya sudah lama benda ini dipakai namun keberadaannya masih menjadi sesuatu yang asing karena dibuat hanya untuk kebetuhan saudara-saudara kita Tunanetra . Karena keterbatasan para tunanetra tidak bisa membaca buku maka diciptkanlah buku bersuara. Walaupun mereka bisa membaca dengan hurup braile tapi diantara mereka akan lebih nyaman dengan mendengar buku bersuara atau audiobook.

Dalam perkembangan jaman Audiobook tidak hanya diguanakan oleh para Tunanetra tapi juga oleh orang yang normal . Kenapa mereka membutuhkan audiobook? bisa jadi karena budaya baca masih kurang dan kebanyakan mereka ingin praktis dan mobilitas begitu tinggi maka dipakaialah kebiasaan “nguping” gaya baru. Ini sebenarnya sebuah peluang bagus bagi kawan-kawan yang mempunyai hobi utak-atik audio dan suara vocal untuk diberdayakan dalam pembuatan Audiobook.
Konon dengan mendengarkan audio book daya serap otak itu lebih tinggi daripada membaca ini juga belum jelas risetnya tapi kita tunggu saja siapa tahu dengan tulisan saya ini ada para ahli yang mulai meneliti. Mungkin saja kelemahan dari audiobook ini tidak bisa untuk menyuarakan buku fisika dan matematika yang ribet dan njlimet.
Audiobook juga lebih sederhana daripada membawa buku yang tebal karena audiobook saat ini banyak terdapat dalam bentuk digital sehingga hanya dengan memiliki media pemainnya saja untuk menikmatinya misalnya dengan memasukan data Audiobook ke Handphone atau perangkat player digital lainnya . Jadi kalau anda memiliki koleksi buku sampai 100 buku bisa dirubah dalam layanan audiobook karena dengan mudah dibawa kesana kemari tanpa kelihatan ribet dan keberatan.
Dalam amatan saya sendiri ada Buku fisik yang menjadiakan Audio book sebagai penyerta yang mutlak dilampirkan seperti Buku –buku meditasi ,buku terapy kesehatan dengan hypnosis dan sebagainya. Dalam visi kedepan bisa saja terjadi seseorang mengirimkan proposal disamping dengan tulisan juga ada audionya. Kenapa orang sampai mendengarkan proposla dengan suara? Karena mungkin saja karena mobilitas yang tinggi dari para bos mungkin saja sambil nyetir mendengarkan audioproposal .
Beberapa buku yang dikarang seperti buku fisik atau jenis ebook banyak yang sudah melampirkan versi audiobook-nya sebagai service layanan untuk mempermudah konsumennya. Teknologi dan perilaku manusia yang suka praktis efek dari moniltas yang begitu tinggi berimbas manusia cenderung ingin cepat dan instant dalam membaca isi buku. Disamping itu menurut amatan saya pribadi budaya dengar masih tinggi daripada budaya baca.
Voice Over Talent ruang lingkup kerjanya semakin melebar dan semakin dicari terutama Voice Over Talent yang mampu menggeber suaranya sampai 100 halaman dalam kondisi ini bukan durasi lagi yang dihitung tapi perhalaman. Bukankah ini peluang bisnis bagi penyiar atau siapa saja yang memiliki suara yang berkarakter .
Nah bagi anda yang ingin menyertakan audiobook untuk bisnis buku fisik atau ebook anda baik silahkan hubungi kami . Tentu dengan Voice Over saya sendiri . Untuk kawan-kawan penyiar yang lain ayo ikuti jejak saya … (Brawijaya). Audiobook terdiri dari dua kata gabungan berbahasa ingris yaitu; audio: suara, book: buku. Dari dua kata gabungan tersebut bisa disimpulkan bahwa audiobook adalah buku dalam bentuk suara. Sangat asing jadinyajika kita menanyakan tentang audiobook kepada teman-teman kita, kebanyakan teman-teman saya jika saya menyebut kata audiobook, mereka akan bertanya-tanya apa itu? Saya juga tidak tahu apakah di telinga Anda juga masih asing atau tidak. Walaupun pemakaian audiobook sudah sebagai sajian "buku" sudah lama dipergunakan, tetapi mungkin karena jarang dinikmatinya audiobook oleh khalayak banyak, maka audiobook itu sendiri masih asing di kalangan masyarakat. Pada dasarnya audiobook diperuntukkan bagi para tunanetra. Sebelumnya mereka yang membaca buku yang dicetak dengan huruf braile, tetapi kini telah hadir audiobook sebagai pilihan yang baik untuk para tunanetra untuk mendapatkan isi dari suatu buku. Tentu saja buku tersebut juga harus ada versi audiobooknya lho. Audiobook biasanya berisi isi dari buku yang diucapkan. Tentu saja tidak secara gamblang isi buku tersebut dibacakan atau disajikan secara sama persis. Tetapi juga diolah sehingga tidak akan membosankan bagi para pendengar, malahan pengolahan kata menjadi bahasa verbal dapat menjadikannya lebih menarik jika diolah secara kreatif pula. Bagi mereka yang tidak memiliki kekurangan dalam hal penglihatan (buta), audiobook hanya sebagai alternatif saja menikmati isi buku. Mereka akan cenderung memilih cara tradisional yaitu membaca buku secara langsung, hal itu dikarenakan oleh satu hal yang sederhana yaitu tidak semua buku ada versi audiobooknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar